Relawan dan Forum PRB Pantoloan melakukan penanam mangrove di wilayah pesisir pantai Pantoloan pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pemulihan ekosistem wilayah pesisir dan merupakan keberlanjutan pengembangan program desa/kelurahan tangguh bencana berdasarkan prinsip Mojagai Katuvua (Menjaga Alam), yang difasilitasi oleh Perkumpulan IMUNITAS, didukung oleh Caritas Germany.
Pemukiman di wilayah pesisir pantai Pantoloan sendiri menjada salah satu yang terdampak pada peristiwa 28 September 2018..
Ketua forum PRB Pantoloan, Moh Dzaar mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan hampir seluruh unsur masyarakat kelurahan Pantoloan.
“Kami juga melibatkan siswa-siswi sekolah dasar untuk mengenalkan lebih dini terkait usaha konservasi lingkungan khususnya di wilayah pesisir pantai” Ujarnya.
Sementara itu, Lurah Pantoloan, Ramli Latembo mengatakan semoga kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar secara bertanggung jawab. Dan dapat memperbaiki ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat.
“harapannya kedepan, wilayah Pantoloan khususnya yang berada di pesisir pantai, ekosistem lautnya bisa dapat terjaga dan masyarakat pun dapat memanfaatkannya secara arif dan bijaksana.” Jelasnya.
Ramli menambahkan semoga kedepannya semakin banyak program-program yang berfokus pada mitigasi bencana terutama di wilayah pesisir pantai Pantoloan yang sinergi dengan program pemerintah daerah.
Koordinator Program, Moh. Safir saat ditemui di kantor Imunitas, Senin (18/7) mengatakan bahwa wilayah pesisir Pantoloan ini dipilih berdasarkan tingkat ancaman yang dimiliki.
“Dari hasil kajian risiko bencana kelurahan pantoloan menunjukkan bahwa, ancaman tertinggi di wilayah Pantoloan ini adalah gempa dan tsunami. Sehinga perlu melakukan adaptasi ketangguhan masyarakat terhadap bencana.” Ujar Safir.
Diskusi tentang post