Caritas Germany yang bekerjasama dengan Perkumpulan IMUNITAS Sulawesi Tengah, melakukan kunjungan di Pantoloan, Batusuya Go’o, Alindau, Bolapapu, Boladangko, Tangkulowi pada 11-14 April 2022. Hal ini merupakan rangkaian dari program Pengembangan Program Desa Tangguh Bencana berdasarkan Prinsip Mojagai Katuvua (Menjaga Alam). Kunjungan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana program ini berjalan dan mendengarkan langsung apa yang menjadi kendala ataupun halangan di tingkat tapak serta untuk mendengarkan masukan dan kritik di masing-masing wilayah dampingan terhadap program yang dijalankan.
Moh. Safir selaku Koordinator Program mengatakan bahwa dalam program ini telah berjalan 11 program dari total 22 program yang direncanakan. Diantaranya pembentukan forum di tingkat desa/kelurahan, training of trainers bagi relawan dan forum, penyusunan dokumen early warning system (ews) dan beberapa lainnya.
“Saat ini kita masih dalam tahap menyiapkan seluruh instrumen destana. Harapannya, instrumen inilah kemudian nantinya akan dijadikan dokumen dasar dalam menyusun/mengambil kebijakan di tingkat desa/kelurahan dengan melihat kebutuhan terkait kebencanaan. Nantinya kami juga akan membuat rencana kontijensi atau renkon untuk kemudian disimulasikan.”
Dalam program ini Imunitas mendorong model kerjasama antar desa dalam penanggulangan bencana melalui pendekatan kawasan.
“Bentuk Kerjasama ini tertuang dalam perdes tiga desa atau perdes bersama untuk menyepakati hal-hal genting yang dialami oleh masing-masing desa dari tiga desa yaitu Bolapapu, Boladangko dan Tangkulowi di Kecamatan Kulawi”.
Sebelumnya, Eko Teguh Paripurno atau yang akrab disapa Kang ET dari hasil wawancara bersama Imunitas menjelaskan bahwa yang namanya ketangguhan desa itu batasnya bersifat administratif, tetapi kalau bahaya itu tidak administratif, bahaya itu adalah kawasan. Gempa dan tsunami itu pasti kenanya (kawasan) pantai, banjir itu pasti di kawasan sungai, longsor itu di kawasan pegunungan. Oleh karena itu, para pihak harus bekerja dalam pendekatan kawasan. Kawasan itu misalnya bisa dari hulu – hilir agar bisa saling bekerja sama. Sama halnya juga seperti mengungsi. Jadi antar desa disekitar kawasan harus saling membantu dan saling mendukung.
Diskusi tentang post